Selain pemanfaatan hidroponik dan sistem kelistrikan wisata Danau Shuji, Pertamina juga melakukan pemasangan panel surya berkapasitas 8,72 watt peak (Wp) yang dapat menghasilkan energi sebesar 11.232 watt hour (Wh) per tahun. Melalui pemanfaatan energi surya ini, diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 11.336 kgCO2eq/tahun, dan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp16 juta per tahun.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Program Desa Energi Berdikari telah dilaksanakan sejak 2019. Hingga saat ini telah ada di 52 desa di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat dengan menghasilkan 143.250 Wp energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, 605.000 meter kubik/tahun energi gas metana dan biogas, 16.500 Wp energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel, serta pengurangan dampak emisi sebesar 565.896 tonCo2eq/tahun.
“Dari sisi perekonomian, program ini secara nasional memberikan dampak bagi 3.061 Kepala Keluarga dengan total multiplier effect sebesar manfaat Rp1,8 milliar per tahun,” ujar Fadjar.
Program DEB Pertamina ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin #7 (Energi Bersih dan Terjangkau, poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin #13 (Penanganan Perubahan Iklim). Selain itu, melalui program ini, Pertamina juga turut mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060.