Menurut prospektus yang diterbitkan, perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50 persen dari laba bersih.
Penetapan, jumlah, dan pembayaran dividen tunai di masa mendatang akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk, namun tidak terbatas pada laba ditahan, kinerja operasi, arus kas, prospek usaha dan kondisi keuangan perseroan di masa depan, dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh para pemegang saham perseroan.
Lebih lanjut, kebijakan dividen ini akan berlaku sehubungan dengan laba bersih perseroan setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada 2023 dan seterusnya. Sepanjang perseroan memutuskan untuk membagikan dividen, dividen akan dibayarkan dalam Rupiah.