Pertamina Tajak Perdana Sumur Minyak Non Konvensional Blok Rokan

Rizqa Leony Putri
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meninjau langsung Sumur Gulamo di PHR Duri, Kamis (27/7/2023). (Foto: dok Pertamina)

“Pertamina berkomitmen dalam upaya menopang energi nasional, termasuk dalam pencapaian target 1 juta barel minyak pada 2030. Salah satu upayanya yakni dengan melakukan studi dan inovasi terkait sumber daya & cadangan minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia,” kata Nicke.

Sementara itu, Direktur Utama PHR Chalid Said Salim mengatakan, sumber daya MNK di WK Rokan berada di formasi pematang brown shale yakni batuan induk utama hidrokarbon yang ada di kawasan Sumatera bagian tengah, dan lower red bed yakni formasi bebatuan yang berada di bawah brown shale. Potensi ini berada pada kedalaman lebih dari 6.000 kaki.

“Di WK Rokan potensi MNK ini ada di wilayah sumur Gulamo, dengan rencana total kedalaman mencapai 8.559 kaki. Sumur ini merupakan salah satu dari dua sumur eksplorasi vertikal yang direncanakan oleh PT Pertamina Hulu Rokan sebagai operator wilayah kerja Rokan, bagi tahapan eksplorasi MNK Rokan,” ucapnya.

Rencananya, operasi pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo akan menggunakan rig PDSI #42.3/N1500-E berukuran besar dengan tenaga 1,500 horsepower (HP).

Peresmian Tajak Sumur Gulamo Eksplorasi Migas Non Konvensional di PHR Duri. (Foto: dok Pertamina)

“Sebagai pembanding, operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di wilayah kerja Rokan umumnya menggunakan Rig 350 HP, 550 HP, 750 HP. Diperlukan area wellpad  (lokasi eksplorasi) yang cukup luas, lebih kurang 2,5 hektare atau 2,5 kali lebih luas dari wellpad pada umumnya. Pada tahap pengembangan nantinya well pad ini dapat mengakomodasi sekitar 8 kepala sumur,” katanya.

Seperti diketahui, MNK merupakan minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya minyak dan gas bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability). Perbedaan utama eksplorasi migas konvensional dengan eksplorasi MNK terletak pada lokasi minyak di lapisan bumi. Migas konvensional lebih mudah terlihat karena letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan, sedangkan MNK berada di lapisan yang lebih dalam. 

Berbeda dengan migas konvensional, MNK adalah hidrokarbon yang terperangkap pada batuan induk (shale oil/gas) tempat terbentuknya hidrokarbon atau batuan reservoir klastik berbutir halus dengan permeabilitas (kemampuan bebatuan untuk meloloskan partikel) rendah yang hanya bernilai ekonomi apabila diproduksikan melalui pengeboran horizontal dengan teknik stimulasi multi-stage hydraulic fracturing.

PHR, bagian dari Subholding Upstream Pertamina, akan terus berupaya melakukan inovasi melalui teknologi terkini dalam industri hulu migas untuk mendukung pencapaian target produksi yang telah ditetapkan. PHR juga senantiasa menjalankan kegiatan operasional dengan berlandaskan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai perusahaan hulu migas yang patuh, aandal, dan peduli kepada lingkungan.

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Music
8 jam lalu

Ada di Berbagai Lokasi, Soundrenaline Sana Sini Jakarta Hadirkan Festival Musik dan Seni

Nasional
16 jam lalu

Daftar Harga BBM Pertamina 17 Desember 2025 di SPBU Seluruh Indonesia

Bisnis
1 hari lalu

Sederet Artis Ini Pandu Shopee Live Superstar, Peningkatan Produk hingga 16 Kali Lipat!

Internet
2 hari lalu

4 Cara Rename File dengan Cepat di Windows, Praktis!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal