Pipin mengawali perjalanan bisnis sepuluh tahun lalu dengan memanfaatkan potensi wilayah daerah, yakni mutiara kerang Lombok. Dia menjual berbagai macam perhiasan dengan produk unggulan berupa mutiara laut yang diikat, perak hingga emas.
Dalam proses produksi, Pipin juga melibatkan warga sekitar yakni para ibu rumah tangga.
Pelaksanaan Pertamina UMK Academy skala nasional akan berlangsung hingga akhir Desember 2024, yang terbagi dalam empat kelas. Antara lain, yaitu kelas Go Modern, Go Online, Go Digital, dan Go Global.
Selain mendapat pendampingan, pelatihan dan sertifikasi, peserta terpilih juga berkesempatan mengikuti pameran. Di akhir program akan dipilih para Champion yang bisa meraih hibah teknologi alat produksi tepat guna senilai total ratusan juta rupiah.
Pembinaan babak lanjut dari program Pertamina UMK Academy juga akan dilaksanakan melalui Pertapreneur Aggregator. Ini merupakan program kolaborasi, yakni UMKM binaan yang membina UMKM lainnya dengan membangun jejaring kolaborasi antar-UMKM di sekitarnya.
Seperti diketahui, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.