NEW YORK, iNews.id - Hakim di pengadilan kepailitan New York membekukan aset yang tersisa dari perusahaan dana lindung (hedge fund) kripto Three Arrows Capital karena pendirinya kabur.
Perusahaan yang didirikan hampir satu dekade lalu itu beberapa bulan lalu mengelola aset 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp150 triliun. Namun sekarang, dua pendirinya, Zhu Su dan Kyle Davies bersembunyi dari kreditur yang marah karena menginginkan uang mereka kembali.
Sebelum pengajuan kebangkrutan, pengadilan di British Virgin Islands memerintahkan dana yang terkepung dilikuidasi untuk membayar kembali utangnya. Hakim Martin Glenn dari Distrik Selatan New York mengabulkan mosi darurat pada Selasa (12/7/2022) untuk membekukan aset Three Arrows.
Glenn mencatat dalam keputusan tertulis, hanya likuidator kepailitan yang ditugaskan yang memiliki wewenang untuk mengalihkan, membebani, atau dengan cara lain melepaskan aset debitor yang berada di dalam yurisdiksi teritorial Amerika Serikat (AS).
Sebagai bagian dari keputusan Glenn, firma penasihat global Teneo, yang ditugaskan untuk mengelola likuidasi, juga diberikan izin untuk memanggil pendiri Three Arrows, serta bank, bursa kripto, dan lembaga, serta perusahaan lain yang memiliki bisnis dengan perusahaan.
Perhatian utama adalah Three Arrows, yang juga dikenal sebagai 3AC, dan tim kepemimpinannya mungkin menyedot dana sebelum likuidasi formal. Coindesk melaporkan, Zhu ingin menjual propertinya di Singapura senilai 35 juta dolar AS, dan ada laporan tentang setidaknya satu transfer aset digital lainnya dari non-fungible token (NFT) yang dipegang oleh perusahaan tersebut.
"Bagian penting dari mosi ini adalah untuk memberi tahu dunia bahwa likuidatorlah yang mengendalikan aset debitor pada tahap ini," kata pengacara yang mewakili Teneo, Adam Goldberg dalam sidang Selasa lalu, dikutip dari CNBC International, Kamis (14/7/2022).