Sementara itu, TPA Sarimukti menurutnya masih akan tetap beroperasi namun tidak dengan konsep open dumping. Sarimukti akan menjadi bagian dari Legok Nangka.
Konsorsium Sumitomo Hitachi sendiri berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional milik pemerintah Jepang. Sumitomo Hitachi Zosen telah menjadi pemenang lelang sejak 12 Juli 2023.
Dengan teknologi modern, pengelolaan TPPAS Legok Nangka nantinya akan merubah sampah menjadi energi listrik dengan kapasitas 18 megaWatt. Teknologi ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
TPPAS Legok Nangka digunakan untuk menampung dan memproses sampah dari 6 wilayah yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat dengan kapasitas sekitar 2.131 ton per harinya.
TPPAS Legok Nangka telah masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Sehingga harga jual tenaga listrik yang dihasilkan dari TPPAS Regional Legok Nangka dapat mencapai 13,25 cent dolar AS/kWh. Jauh di atas biaya pokok produksi listrik dari energi baru terbarukan yaitu 6,8 cent dolar AS/kWh.