Saat itu, perusahaan menambahkan sertifikat delta-one yang melacak nilai mata uang kripto terbesar dunia itu, ke salah satu dana investasi campurannya, yang bernama PrivatFonds Fleksibel Pro.
Seperti diketahui, undang-undang baru yang memungkinkan dana institusional Jerman (Spezialfonds) untuk menginvestasikan hingga 20 persen dari portofolio mereka dalam Bitcoin, mulai berlaku pada 2 Agustus.
Langkah ini, digembar-gemborkan sebagai langkah besar menuju adopsi institusional di Eropa, mengingat sekitar 415 miliar dolar AS berpotensi mengalir ke aset digital.
Meski demikian, analis menilai Jerman dan Uni Eropa tidak akan langsung terjun ke mata uang kripto, melainkan melakukan pendekatan dengan cara yang konservatif.
Daniel Bathe mengklaim Eropa sedang mengejar posisi Bitcoin sebagai "lindung nilai" yang mengambil alih Wall Street pada akhir 2020.
"Kami mengamati bahwa tren ini semakin datang ke Eropa juga. Kami ingin bersiap untuk itu," ujar Daniel Bathe.