Dia menjelaskan, BMTR sebagai emiten holdings perusahaan media di grup MNC masih terus bertumbuh. Sejumlah program tayangan unggulan dinilai berkontribusi besar menyerap iklan.
"Kalau di sini, kualitas konten grup itu sangat bagus, at one time Ikatan Cinta itu pernah memiliki audience share sebesar 56 persen. Bayangkan pada satu jam, setengah tayangan Ikatan Cinta itu ditonton oleg 56 persen dari seluruh pemirsa televisi yang menonton pada jam itu, jam primetime. Dari sini terlihat bahwa kualitas produksi kami sangat baik," tutur Hary Tanoesoedibjo.
Seperti diketahui, BMTR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp13,97 triliun pada tahun 2021. Realisasi itu tumbuh 15,85 persen dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp12,06 triliun.
Penopang pendapatan BMTR berasal dari iklan dan konten. Segmen iklan non-digital memberi pendapatan sebesar Rp7,18 triliun, atau tumbuh 10,27 persen dari tahun 2020. Sedangkan iklan digital sebanyak Rp2,00 triliun. Adapun iklan dari konten menyumbang pendapatan sebesar Rp9,62 triliun, sedangkan TV berbayar dan broadband senilai Rp3,74 triliun.