Selain menggunakan limbah serbuk kayu, PLTU juga menggunakan tanaman energi yang ditanam pada lahan kering atau dibudidayakan pada kawasan hutan tanaman energi seperti pohon kaliandra, gamal dan lamtoro.
Di sisi lain, Edwin menjelaskan bahwa dalam proses penyediaan serbuk kayu di Ombilin mengusung konsep ekonomi kerakyatan, di mana masyarakat dilibatkan dalam menyediakan bahan baku. Dengan begitu, program cofiring ini tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi karbon dan transisi energi, namun juga meningkatkan perekonomian masyarakat secara langsung.
"Program uji coba cofiring ini memberikan banyak manfaat, dari sisi korporasi maupun juga dari sisi masyarakat. Dimana program ini turut meningkatkan penghasilan bagi masyarakat dengan memasok sawdust ke PLTU Ombilin," ujar Edwin.