Potensi geothermal Indonesia diperkirakan mencapai 40 persen dari potensi dunia. Kendati begitu, pemanfaatannya baru 11 persen.
“Kita harus segera membenahi proses perizinan yang memakan waktu hingga enam tahun agar investor dapat berkontribusi lebih cepat dalam menyediakan tambahan listrik hijau," kata Jokowi.
Kepala Negara menambahkan, saat ini PLN dan Pertamina harus aktif melakukan pengembangan energi panas bumi. Jokowi berharap ke depannya semakin banyak potensi panas bumi yang bisa dioptimalkan sekaligus untuk menjawab tantangan trilema energi.
Senada, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mencatat, energi panas bumi memiliki tren pertumbuhan yang cukup baik dalam 10 tahun terakhir, di mana kapasitasnya telah meningkat dua kali lipat.
"Energi panas bumi dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional," kata Bahlil.