JAKARTA, iNews.id - Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai 53,7 pada September 2022, naik dibanding Agustus sebesar 51,7. Hasil survei S&P Global menunjukkan ekspansi sektor manufaktur Indonesia tersebut menjadi yang terkuat dalam delapan bulan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, PMI Manufaktur Indonesia yang kembali meningkat pada bulan lalu menunjukkan kinerja sektor industri yang semakin membaik dan menunjukkan perkembangan yang stabil.
"Antara lain adanya efisiensi karena pemanfaatan teknologi, peningkatan kemampuan SDM industri, dan kemudahan akses terhadap bahan baku,” kata dia di Jakarta, dikutip Selasa (4/10/2022).
Selain itu, aktivitas produksi berperan penting terhadap naiknya PMI, yang didukung oleh peningkatan permintaan, terutama dari dalam negeri. Dia menjelaskan, terjaganya rantai pasok di sektor industri mendukung peningkatan pada produktivitas. Upaya ini terus dipacu melalui kebijakan yang strategis guna mendongkrak daya saing industri nasional.
Adapun peningkatan produksi dapat dilihat pada industri elektronika, industri bahan galian nonlogam, serta industri mesin dan perlengkapan YTDL. Di industri elektronika, kenaikan terutama terjadi pada produksi produk laptop untuk memenuhi permintaan realisasi belanja pemerintah dan pemerintah pusat yang mewajibkan pembelian Produk Dalam Negeri (PDN).