Maya optimis ajang balap mobil sport dunia ini memberi multiplier effect atau efek berganda yang besar baik di level makro hingga mikro. Bahkan, dampak keekonomiannya pum berkelanjutan.
“Karena memang kita bicara ekonomi impek atau pemerataan ekonomi inikan kita bicara multiplier effect yang terjadi. Itu adalah ekonomi impek yang tidak seketika hanya even, tapi multiplier effect yang berkelanjutan, untuk sustainable ke depan,” ujar Maya.
Senada, Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka, mengatakan balapan mobil sport Porsche Sprint Challenge mendapat respon yang positif baik dari swasta hingga publik. Lantaran, ajang itu menjadi langkah awal ITDC menggelar kejuaraan roda empat dengan versi yang mungkin lebih baik.
“Alhamdulillah mendapat respon dari publik, dari stakeholder swasta untuk membawa ini kepada sirkuit mandalika, dibantu dari teman-teman IMI, sportstars, ini akhirnya menjadi suatu langkah awal kami melakukan, mengadakan kejuaraan lain roda empat dengan versi yang mungkin lebih tinggi,” ungkap Troy.
Menurut dia, ajang balap mobil sport Porsche Sprint Challenge menjadi terobosan baru bagi ITDC karena baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Ke depan perusahaan juga fokus melaksanakan kegiatan serupa.
“Paling tidak ini mempertegas KEK Mandalika sebagai sport tourism karena ini satu-satunya di Indonesia. Dan ini menjadi penegasan bahwa kita akan konsisten, kita fokus sektor tersebut,” tutur Troy.