"Kita kan kerjanya sehari kerja besok nggak, ya mungkin kalau Lebaran gini bisa Rp300.000 sampai Rp400.000 sehari tapi itu pendapatan kotor," ucap dia kepada iNews.id, Selasa (9/4/2024).
Lebih lanjut, Ruswanto menekankan, pekerjaan yang dilakukannya ini bersifat sukarela dan tidak mematok tarif kepada para pemudik.
"(Bayarnya) seikhlasnya, karena (biaya jasa) tidak menentu. Namanya orang kan beda-beda, ada yang kasih Rp15.000, Rp10.000 bahkan Rp10.000, namanya orang kan beda-beda kan ada yang baik ada yang tidak," tutur Ruswanto.
Ruswanto pun menambahkan, biasanya di momen mudik seperti ini, porter tak jarang menolak para pemudik yang hendak menggunakan jasanya.
"Kalau lebaran ini sampai nolak-nolak mba, karena banyak peminat yang pakai porter, (tapi) porternya berkurang (pada mudik)," ucap Ruswanto.