JAKARTA, iNews.id - PT Pos Indonesia (Persero) berencana menggelar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Aksi korporasi ini dilakukan usai melakukan penerbitan obligasi senilai Rp500 miliar pada akhir tahun lalu.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Pos Indonesia (Persero) Endy PR Abdurrahman mengatakan, BUMN yang bergerak di bidang layanan pos itu berencana IPO dua tahun mendatang atau pada 2025.
"Rencananya (IPO) seperti itu, jadi mudah-mudahan dengan obligasi ini perjalanan lebih baik, sehingga Pos pun dipacu menjalankan perusahaannya dengan tata kelola lebih baik. Dengan begitu, kita mengharapkan dapat menjadi leader di pasar dan targetnya tentu IPO di 2025," kata dia dalam Market Buzz Power Breakfast IDX, Rabu (4/1/2023).
Dia berharap, dengan menjadi emiten, Pos Indonesia akan lebih transparan. Selain itu, juga responsible, dan akuntabel.
Adapun Pos Indonesia memiliki empat portofolio bisnis, yaitu bisnis jasa keuangan, jasa kurir, jasa logistik, dan jasa properti. Pos Indonesia saat ini memiliki coverage terluas dibandingkan perusahaan sejenis, yang meliputi 62.239 channel fisik dan lebih dari 4.800 kantor.
Portofolio bisnis Pos Indonesia didukung oleh tiga anak perusahaan, yaitu PT Pos Finansial Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan jasa keuangan dan solusi digital; PT Pos Logistik Indonesia untuk pengembangan bisnis logistik, dan PT Pos Properti Indonesia untuk leverage aset properti perusahaan.