JAKARTA, iNews.id - Usai musibah yang menimpa kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
Dia mengatakan bahwa modernisasi alutsista sudah mendesak dilakukan melalui investasi yang lebih besar. Sebab selama ini, banyak alutsista dibiarkan dalam kondisi terpaksa.
“Banyak alutsista kita memang karena keterpaksaan kita mengutamakan kesejahteraan, sehingga modernisasi belum dilakukan lebih cepat. Sekarang saatnya kami akan lakukan modernisasi lebih cepat untuk tiga matra AL, AD, dan AU,” ujarnya.
Namun menurutnya, investasi tersebut tanpa memengaruhi usaha dalam meningkatkan kesejahteraan. Sebelumnya dia mengatakan bahwa investasi alutsista di bidang pertahanan cukup mahal. Hal ini yang menyebabkan pemerintah dilema karena harus memilih antara kesejahteraan atau menjaga pertahanan negara.
Karenanya, Menhan mengungkapkan bahwa pihaknya sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista supaya lebih tertib dan efisien.
Menanggapi itu, ekonom Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat bahwa alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) harus bersifat kontekstual. Artinya, didasarkan pada kebutuhan yang paling mendesak.