Selain itu, kereta CIT juga memiliki fungsi untuk melakukan pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 kilometer per jam, serta sistem sinyal.
Rahadian mengungkapkan, sejauh ini progres proyek KCJB sudah mencapai 88 persen dan ditargetkan akan dioperasikan secara komersil pada pertengahan tahun 2023.
"Progres sudah 88 persen dan target dikomersialkan pada Medio 2023," pungkas Rahadian.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan sempat menyebutkan proyek kereta cepat Jakata-Bandung (KCJB) siap diuji coba oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping pada 16 November mendatang.
Adapun proyek ini mempunyai nilai investasi sebesar Rp85,41 tirliun hasil dari Kerjasama pemerintah Indonesia dan China. Proyek tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki panjang trase 142,3 km, dengan tipe struktur elevated sepanjang 82,7 km dan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade.