BUKARES, iNews.id - Presiden Rumania, Klaus Iohannis, menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) yang secara efektif melarang China dan Huawei terlibat dalam pengembangan jaringan telekomunikasi 5G di negara itu.
Penandatanganan RUU tersebut, dilakukan Klauss pada Jumat (11/6/2021), yang sekaligus menandai negara itu mendukung Amerika Serikat (AS) yang menentang pengembangan teknologi 5G oleh Huawei karena masalah keamanan.
Langkah Klauss tersebut juga memperkuat keputusan Perdana Menteri Norwegia, Florin Citu, yang pada April 2021 telah menyetujui larangan terhadap perusahaan-perusahaan yang dikendalikan China beroperasi dalam pengembangan jaringan 5G. Keputusan Florin mendapat dukungan parlemen Norwegia.
Eropa telah muncul medan pertempuran perang dingin pengembangan teknologi 5G antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pesaing Huawei di Eropa, yakni Ericsson dan Nokia, dapat menjadi duopoli pemasok jika China dikeluarkan.
RUU yang ditandatangani Klauss merupakan tindak lanjut memorandum AS-Rumania 2019 di mana kedua pemerintah mengatakan: "sebagai bagian dari pendekatan keamanan berbasis risiko, evaluasi yang cermat dan lengkap dari vendor 5G diperlukan," dengan yang dikendalikan oleh pemerintah asing dan kurang struktur kepemilikan yang transparan dikesampingkan.
Rumania adalah sekutu setia Washington bahkan sebelum bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara pada 2004. Washington melihat Huawei sebagai bagian dari mesin pengawasan global Partai Komunis China.