"Ini adalah angka shipment yang berhasil melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 190.000 ton,” kata dia.
Pengiriman produk baja CRC meningkat 72 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2020. Peningkatan produksi pabrik CRM yang diikuti dengan pengiriman produk baja CRC juga menggerakkan industri baja hilir berbahan dasar CRC, seperti produk galvalum dan galvanis.
Sedangkan, produk HRPO sebagai bahan baku segmen otomotif terjadi kenaikan produksi sebesar 268 persen dan pengiriman produk meningkat sebesar 175 persen.
Silmy menjelaskan, produk baja CRC yang diproduksi Krakatau Steel memiliki ketebalan mulai dari 0,2 mm hingga 3,0 mm dengan lebar mulai dari 620 mm hingga 4.880 mm.
Produk CRC Krakatau Steel merupakan bahan baku untuk material baja galvalum dan galvanis, pipe & tubes, baja otomotif untuk body & part, pelat baja timah hitam, material baja untuk pembuatan peralatan enamel, baja ringan konstruksi untuk steel frame housing, maupun material pembuat drum, di mana, sebelumnya telah ditandatangani perjanjian kerja sama antara Krakatau Steel dan PT Pertamina Lubricants.
“Dengan peningkatan produksi CRC ini menunjukkan kontribusi Krakatau Steel khususnya pada pemenuhan kebutuhan baja otomotif di Indonesia, sehingga ke depan kami siap untuk mewujudkan rencana Presiden Joko Widodo di mana Krakatau Steel akan memasok lembaran baja untuk industri mobil listrik”, tutur Silmy.