JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, produksi minyak dan gas bumi terus menurun.
"Di lain sisi kita melihat perkembangan harga-harga komoditas contohnya dari harga minyak Brent ini tinggi, di mana kita punya produksi menurun. Kita enggak bisa dapat devisa, malah mengeluarkan devisa," kata Arifin dalam MNC Forum LXVII (67th) Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Energi Terbarukan untuk Mendukung Perekonomian Nasional, Senin (19/12/2022).
Dia menjelaskan, sekarang permintaan minyak dan gas di dalam negeri mengalami kenaikan karena tumbuhnya ekonomi. Sementara produksi minyak dan gas bumi mengalami penurunan. Karena itu, jika tidak melalukan sesuatu, maka Indonesia akan terus mengimpor gas bumi.
Arifin mengungkapkan Kementerian ESDM telah melakukan sejumlah upaya, seperti optimalisasi produksi sumber alam gas bumi semaksimal mungkin.
"Kita harus lakukan apa, pertama kita optimalkan dulu kita memasuki zona transisi energi menuju energi bersih terbarukan. Dalam masa transisi ini kita harus optimalkan produksi sumber alam gas bumi kita dalam negeri semaksimal mungkin," ujarnya.
Dia menuturkan, di sektor minyak penurunannya telah mencapai 5,2 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Dia menilai hal itu karena sumur-sumur minyak yang sudah tua dan peralatan juga suka terganggu.
"Sementara demand tinggi terutama dipakai sektor transportasi. Contoh transportasi darat, pertumbuhan justru tumbuh lima persen, sementara ketersediaan minyak dalam negeri turun juga 5 persen jadi gap-nya ini makin cepat dan makin besar," tuturnya.