JAKARTA, iNews.id - Rencana pembangunan Jalan Tol Layang Cikunir Karawaci diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut disampaikan salah satu pimpinan Konsorsium PT. EII, Roestiandi Tsamanov usai bertemu Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, kepada awak media beberapa waktu lalu.
"Tujuan pertemuan ini dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau BKPM adalah terkait dengan proyek jalan tol layang Cikunir Karawaci yang sedang kita kembangkan," ujar Roestiandi.
Proyek tersebut digagas melalui mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Di mana akan melibatkan investor nasional dan investor asing sehingga proyek tersebut akan menciptakan investasi yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, menciptakan usaha dan lapangan kerja.
"Oleh karena itu kami melaporkan progres proyek kami dan memohon arahan dari bapak Menteri, dan Menteri menyampaikan dan menanggapi akan sangat mendukung," jelas Roestiandi.
Proyek jalan tol Cikunir Karawaci direncanakan memiliki total 36 kilometer yang menghubungkan Transportasi lintas kota wilayah Timur dan Barat Jabodetabek, dari Cikunir sampai Alam Sutra yang dibangun di atas dan parallel dengan jalan tol dalam kota Jakarta yang sudah ada saat ini.
Dalam proyek ini akan dibagi menjadi tiga ruas yang pertama Cikunir Cawang yaitu ruas bagian Timur. Lalu Cawang Tomang itu ruas bagian Tengah, dan Tomang Alam Sutra itu ruas bagian Barat. Proyek ini akan diproyeksikan akan menampung sebanyak 200 ribu mobil per hari saat proyek sudah mulai full operasional.
"Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini Rp 37 triliun dan investasi ini akan meningkatkan konektivitas dan logistik sehingga membantu pertumbuhan ekonomi menciptakan peluang-peluang usaha baru serta menciptakan ribuan lapangan kerja," kata dia.