Proyek LRT Jabodebek Dinyatakan Tak Lagi Alami Pembengkakan Biaya

Heri Purnomo
Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi. (Foto: MPI/Heri Purnomo)

JAKARTA, iNews.id - Proyek Lintas Rel Terpadu atau LRT Jabodebek dinyatakan tak lagi mengalami pembengkakan biaya. Sebelumnya, biaya proyek LRT Jabodebek membengkak akibat dampak pandemi Covid-19.  

"InsyaAllah tidak lagi (pembengkakan biaya), sudah beres, hanya pas pandemi, kemudian penyelesaian lahan depo yang belum selesai, mau enggak mau mundur dan itu berdampak pada penambahan biaya," kata Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, dikutip Senin (15/5/2023). 

Sebelumnya, PT Kereta Api Indoensia (Persero) atau KAI sebahai induk perusahaan menyatakan biaya proyek Light Rail Transit (LRT) mengalami peningkatan sebesar Rp2,6 triliun. 

Hal ini disebabkan oleh keterlambatan Commercial Operation Date (COD) Jabodebek. Keterlambatan ini terkait pembebasan lahan di Depo Bekasi Timur.

Untuk menutupi pembengkakan biaya tersebut, KAI mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN tahun anggaran 2021 sebesar Rp6,9 triliun untuk pembangunan proyek LRT Jabodebek. Selain itu PMN tersebut juga diperuntukkan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

KAI: Jalur Kereta Api Bandung dan Cianjur Jadi Prioritas Reaktivasi

Nasional
2 hari lalu

Prabowo bakal Reaktivasi 12.000 Km Rel Kereta Api, Tingkatkan Mobilitas Masyarakat

Bisnis
2 hari lalu

KAI Tebar Diskon Tarif Commuter Line Bandara Soetta hingga Whoosh di Periode Nataru

Bisnis
13 hari lalu

KAI Daop 1 Jakarta Siapkan 1.732 Perjalanan KA untuk Masa Angkutan Nataru 2025/2026

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal