"Ini berpengaruh karena harga market saat itu jauh dari itu (harga DMO). Tapi kita komitmen sesuai kontrak. Ini artinya strategi kita menghadapi turbulensi tahun lalu berhasil karena pendapatan mengalami peningkatan," ucapnya.
EBITDA tercatat di angka Rp7,59 triliun atau 111 persen dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya Rp6,83 triliun. Sementara, cash and equivalent per akhir 2018 tercatat Rp6,30 triliun atau 128 persen meningkat 77 persen dibanding akhir 2017 yang hanya 79 persen.
Beban pokok penjualan seama 2018 tercatat Rp12,62 triliun atau naik 15 persen dari periode yang sama 2017 yang sebesar Rp10,96 triliun. PTBA juga berhasil mempertahankan Return on Asset (ROA) di atas 20 persen dan meningkat hingga 21 persen di 2018.
Kemudian total aset PTBA per 31 Desember 2018 mencapai Rp24,17 triliun atau meningkat 10 persrn dari periode yang sama di 2017. Selain itu, total liabilitas perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp 7,90 triliun atau turun dari 31 Desember 2017 yang sebesar Rp8,19 triliun.