Suhanto menjelaskan, berbagai keterbatasan justru mendorong UMKM untuk melakukan inovasi serta transformasi, menggali potensi diri, dan menciptakan berbagai peluang.
Untuk mendukung Gernas BBI, Kemendag memiliki empat strategi. Pertama, penguatan dari segi regulasi untuk memastikan lapangan usaha bagi pelaku UMKM. Kedua, memfasilitasi UMKM dengan tujuan penguatan kemampuan manajerial dan peningkatan kemampuan produksi UMKM.
Ketiga, meningkatkan akses pasar baik dalam negeri dan di luar negeri bagi produk lokal. Keempat, mengedukasi masyarakat untuk bangga terhadap produk Indonesia dan produk yang diproduksi di Indonesia melalui Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Dia menjelaskan, beberapa target utama Gernas BBI, antara lain peningkatan jumlah UMKM/IKM termasuk pelaku ekonomi kreatif untuk turutu terjun dalam ekosistem digital; peningkatan jumlah penjualan atau transaksi pembelian produk lokal; peningkatan daya beli masyarakat, perluasan pasar, akses permodalan, pelatihan, pendataan, dan percepatan siklus ekonomi lokal melalui belanja produk lokal.
Suhanto menuturkan, Kementerian Perdagangan terus menjalankan program-program yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas di bidang perdagangan melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait, baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan terkait lainnya, seperti pelaku usaha dan asosiasi.
“Untuk mendukung peningkatan produktivitas, pemerintah mengupayakan pengembangan ekosistem digital. Digitalisasi UMKM yang masuk ke e-commerce dan market place yang jumlahnya terus bertambah. Gernas BBI sejauh ini mampu mengakselerasi UMKM untuk tergabung dalam ekosistem digital,” ujar Suhanto.
Saat ini, total UMKM onboarding platform digital per Desember 2021 mencapai 17,25 juta UMKM. Pada 2030, UMKM diproyeksikan sebanyak 30 juta UMKM onboarding ke dalam ekosistem digital. Dalam pelaksanaan Gernas BBI 2022, durasi jangka waktu kampanye diperpanjang menjadi tiga bulan dengan melakukan pendampingan intensif berkelanjutan agar omzetnya dapat mengalami peningkatan hingga terpilih lima champion artisan Indonesia dari masing-masing provinsi yang akan diberikan insentif untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar global.