JAKARTA, iNews.id - Direktur Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian mengatakan saat ini pihaknya masih alot membahas penerapan teknologi masuk tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Menurut Hedy selama ini isi kontrak investasi yang dilakukan oleh PT Roatex selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) tol tanpa sentuh masih belum muat masa transisi. Alhasil, PUPR bakal menambahkan masa transisi terlebih dahulu pada penerapan teknologi MLFF.
"Kan ada ruang lingkup yang berubah, dulu nggak ada yang namanya transisi nah sekarang ada yang namanya transisi. Jadi kan ada perubahan tuh, dari ruang lingkup kerja ini banyak hal yang harus kita bicarakan," tutur Hedy saat ditemui iNews.id di Gedung DPR, Kamis (7/9/2023).
Hedy menjelaskan, saat ini titik masalah MLFF terletak di masa transisi. Menurutnya hingga saat ini baik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) maupun BUP PT Roatex masih belum menemukan titik kesepakatan untuk menyetujui masa transisi.
Di satu sisi, masa transisi tidak tertuang dalam kontrak investasi roatex, sehingga perlu menambah biaya investasi. Di sisi lain BUJT juga belum tentu sepakat, jika beban biaya masa transisi dibebankan.