Selain itu, arus lalu lintas kendaraan wilayah Bulak Kapal akan semakin meningkat ke depannya terkait adanya rencana pintu keluar Jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Bekasi Timur serta pembangunan double track kereta api.
"Kita akan uji coba operasional atau open traffic Underpass Bulak Kapal selama dua hari mulai tanggal 1 Januari hingga 2 Januari 2022. Pak Menteri juga minta diperbaiki finishing akhir pilar dan dinding, perapihan lansekap dan area pompa sistem drainasenya. Selanjutnya kami akan lakukan uji laik fungsi dan segera bisa dioperasikan untuk melayani masyarakat," tambah Jubir Endra.
Secara konstruksi, Underpass Bulak Kapal memiliki struktur bore pile dengan panjang terowongan utama 690 meter, terdiri dari 2 lajur dengan lebar masing-masing lajur 3,5 meter. Underpass ini dilengkapi dengan frontage sepanjang 930 meter dengan lebar jalan 6 meter. Pembangunan underpass bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp87 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Modern Widya Tehnical.
Underpass Bulak Kapal dilengkapi dengan rumah pompa serta sistem drainase samping (side drain) yakni mengalihkan air ke drainase jalan menggunakan pompa untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat turun hujan. Ornamen bangunan underpass juga memperhatikan aspek beautifikasi dengan mengedepankan seni dan budaya lokal Betawi Bekasi seperti ornamen bambu runcing sebagai simbol patriot yang merupakan julukan Kota Bekasi.