Ellison, yang mendirikan Oracle pada tahun 1977, menjadi penerima manfaat terbesar dari ledakan harga saham tersebut. Dia memiliki sekitar 40 persen dari saham yang beredar sekaligus menjadikannya pemegang saham terbesar perusahaan.
Kebangkitan perusahaannya dalam beberapa tahun terakhir dipicu peningkatan posisinya dalam infrastruktur cloud dan meningkatnya adopsi basis data cloud.
Adapun Bezos dan Ellison bersaing untuk mendapatkan gelar orang terkaya kedua di dunia tiga hari setelah Amazon dan Oracle menjalin kerja sama baru. Pada hari Senin, Oracle mengatakan perangkat lunak basis datanya akan tersedia bagi pelanggan AWS untuk digunakan di atas perangkat keras Oracle yang berada di dalam pusat data Amazon.
Selama setahun terakhir, Oracle juga telah menjalin kemitraan serupa dengan Microsoft dan Google, dua perusahaan infrastruktur cloud terkemuka lainnya. Ellison menyampaikan kepada analis pada pertemuan minggu ini bahwa Oracle sekarang berada di posisi utama di cloud dan di pusat data tradisional.
"Dengan Oracle, database untuk dapat menjalankan AWS, Microsoft dan Google, sangatlah penting. Ini benar-benar akan mempercepat pertumbuhan basis data di cloud publik. Namun, kami berharap bahwa cloud privat akan jauh lebih banyak jumlahnya daripada cloud publik karena perusahaan memutuskan bahwa mereka tidak menginginkannya," kata Ellison.