Charles mewarisi aset pribadi Ratu, yang diperkirakan Forbes lebih dari 500 juta dolar AS. Itu termasuk Balmoral dan Sandringham, Royal Philatelic Collection, yang mencakup koleksi prangko Inggris dan Persemakmuran terbaik dan terlengkap di dunia, investasi pribadi, kuda, perhiasan, dan karya seni yang diwarisi ibunya pada 2002.
Hadiah lukisan termasuk koleksi karya Claude Monet, Study of Rocks; Creuse, dilaporkan bernilai 17,3 juta dolar AS. Dan mendiang ayah Charles, Pangeran Philip juga mewariskan koleksi seninya, yang diperkirakan mencapai 2,3 juta dolar AS kepada Ratu setelah kematiannya pada April 2021 untuk menghindari pembayaran pajak warisan. Sset-aset itu kemungkinan besar akan diberikan bebas pajak kepada Charles.
Ada juga koleksi mobil, jam tangan, dan mainan mewah lainnya yang dimiliki Raja dan keluarga kerajaan. Dia mengenakan jam tangan Parmigiani Fleurier Toric Chronograph berlapis emas 18 karat yang dijual seharga 8,125 dolar AS pada 2019
pada hari pertama masa pemerintahannya di Istana Buckingham.
Sedangkan kendaraan pilihan Raja untuk debutnya di London adalah Rolls Royce Phantom VI milik ibunya, yang diberikan kepadanya untuk Silver Jubilee pada 1977. Mobil dengan model serupa tahun 1976 ini berharga 225.000 dolar AS. Charles juga mewarisi Bentley State Limousine, yang awalnya dirancang untuk Perayaan Emas Ratu pada 2002 untuk memperingati setengah abad naik takhta.
Selama 64 tahun sebagai Pangeran Wales, Charles juga belajar bagaimana membangun kekayaannya sendiri yang luar biasa. Dia sangat bergantung pada pendapatan dari Kadipaten Cornwall, yang berkembang di bawah masa jabatannya dengan aset bersih menjadi 1,3 miliar dolar AS, termasuk properti komersial senilai sekitar 433 juta dolar AS dan lebih dari 52.000 hektare (ha) tanah, atau sekitar sepertiga ukuran London Raya. Antara 2011 dan 2022, aset bersih Kadipaten tumbuh 51 persen.
Keuntungan dari aset tersebut memberi Charles penghasilan yang cukup untuk mandiri dari Hibah Negara. Pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2022, dia memperoleh 27 juta dolar AS (sebelum pajak) dari Kadipaten Cornwall, lebih besar dari Sovereign Grant senilai 1,2 juta dolar AS.
Adapun aset pribadi Charles sebelum menjadi raja jauh lebih suram. Dia juga menerima pengawasan atas investasi yang dilakukan melalui Kadipaten Cornwall.
Pada 2017, Investigasi Paradise Papers dari International Consortium of Investigative Journalists mengungkapkan bahwa Kadipaten Cornwall telah menginvestasikan jutaan pound dalam dana dan perusahaan lepas pantai, termasuk bisnis yang terdaftar di Bermuda yang dijalankan oleh Hugh van Cutsem, seorang teman lama dari University of Cambridge pada 1960-an. Saat itu, Kadipaten menyatakan Charles tidak memiliki keterlibatan langsung dalam keputusan investasi.