RI-China Belum Tetapkan Nilai Pembengkakan Kereta Cepat, Ini Kata Stafsus Menteri BUMN

Suparjo Ramalan
Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan penjelasan soal RI-China yang belum tetapkan nilai pembengkakan kereta cepat.

Komponen berikutnya adalah menara Base Transceiver Station (BTS) milik PT Telkomsel Indonesia Tbk. Arya mengatakan, proses pemindahan BTS memiliki konsekuensi atas kompensasi bisnis Telkomsel.

"Soal frekuensi dianggapnya kan ini milik negara, iya benar, tapi pengelolaannya sudah diserahkan kepada Telkomsel. Mau Telkomsel BUMN atau bukan BUMN, di Indonesia itu dianggap kontrak bisnis," ujarnya. 

"Saat diambil Telkomsel-nya rugi karena ada biaya pengalihan dan sebagainya yang harus dikompensasi. Yang pasti kita minta BUMN jangan cari untung, tapi juga jangan rugi, Telkomsel sudah oke," imbuh dia.

Kendati demikian, Arya memastikan, soal pembengkakkan biaya tak akan menghambat target operasi kereta cepat. Menurutnya, penyelesaian kereta cepat menjadi fokus utama Menteri BUMN Erick Thohir.

"(Proyek kereta cepat) ini progres. Salah satu tugasnya Pak Jokowi ke Pak Erick itu kereta cepat. Ini sedang berprogres, enggak jauh-jauh nanti berbarengan (operasi) sama LRT," ucap Arya. 

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet

Nasional
9 hari lalu

Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Penguatan Perdagangan RI-Rusia

Nasional
9 hari lalu

Kelakar Prabowo saat Undang Putin ke Indonesia: Jangan ke India Saja

Nasional
9 hari lalu

Diundang Prabowo ke Indonesia, Putin: Saya Akan Datang!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal