Dia pun memastikan cost overrun KCJB akan ditambal melalui penyetoran ekuitas tambahan dan pinjaman ke China Development Bank (CDB).
Rinciannya, 25 persen dari total cost overrun ditutupi konsorsium Indonesia, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. PSBI bakal menambal pembengkakan biaya Rp4 triliun, dan China Railway International senilai Rp3 triliun. Sedangkan sisanya sebesar 75 persen dari pinjaman.
Kendati demikian, Tiko tidak menyebutkan jumlah pinjaman dari CDB. Namun dia memastikan pinjaman dari CDB memiliki tenor selama 30 tahun, sesuai dengan permintaan Indonesia.
"Dengan CDB kami minta tenor panjang, setidaknya 30 tahun. Jadi tidak membebani KAI dan KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China)" ucapnya.