“Berarti ruang penurunan, pelonggaran untuk likuiditas domestik yang turunya suku bunga bisa turun, mendorong sektor usaha di Indonesia,” ucapnya.
Helmi menilai, resesi ekonomi Paman Sam pada kuartal III/2024 baru berupa slow down atau tidak mendalam, sehingga enggan memicu stabilitas makro ekonomi di dalam negeri.
Selain itu, dampaknya ke pasar keuangan Tanah Air pun dipandang akan bergantung pada kejadian-kejadian lain yang timbul akibat resesi tersebut.
“Jadi kuta ekspektasinya US slowdown, resesi tapi bukan dalam artinya resesi dalam sekali, jadi memicu stabilitas. Kalau resensinya, resesi ini definisinya jelas, tapi dampak ke pasar bisa variatif, tergantung kejadian-kejadian lain yang timbul akibat resesi tersebut,” kata Helmi.