“Nanti secara keseluruhan porsi kredit mikro sendiri di BRI itu bisa 50 persen (dari total portofolio UMKM). Saat ini, 40 persen mau menuju ke 45 persen. Tapi dengan bergabungnya dua saudara baru ini (Pegadaian dan PNM), yang spesialisasinya di ultra mikro, porsi di mikro dapat mencapai 50 persen. Sedangkan porsi di UMKM sekarang 80 persen, kita mau naikan menjadi 85 persen,” tuturnya.
Ke depan BRI berharap dapat mencapai visi sebagai 'The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia' dan menjadi 'Champion of Financial Inclusion'. Pihaknya mengungkapkan bahwa value creation tidak hanya BRI saja tetapi melalui BRI Group, melalui holding, melalui anak-anak perusahaan.
“Dan kemudian kenapa kita ingin menjadi juara di financial inclusion? Karena BRI memang harus kembali ke core-nya. Maka menguasai mikro adalah dengan cara yang terbaik, yaitu menjadi juara di financial inclusion itu sendiri,” tutur Sunarso.
(CM)