JAKARTA, iNews.id - Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan jumlah orang miskin Indonesia melonjak 10,81 persen, atau mencapai 29,3 juta orang di 2022.
Peneliti IDEAS bidang Ekonomi Makro, Askar Muhammad, mengatakan lonjakan jumlah orang miskin tersebut dipicu dari melemahnya pengucuran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perlindungan sosial yang membuat semakin banyak penduduk miskin yang tidak terlindungi secara ekonomi, padahal beban krisis dan pandemi belum berakhir.
“Ketika beban krisis membuncah dan pandemi belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, alokasi anggaran perlindungan sosial justru semakin menurun,” kata Askar Muhammad, Kamis (9/12/2021).
Pada 2020, realisasi anggaran PEN untuk perlindungan sosial mencapai Rp216,6 triliun, namun pada APBN 2021 alokasinya turun menjadi Rp184,5 triliun, dan terkini pada RAPBN 2022 hanya sebesar Rp153,7 triliun.
“Perlindungan sosial berperan penting dalam menopang keluarga miskin yang terdampak keras oleh pandemi,” ujar Askar.