Langkah pemerintah yang menerapkan sistem belajar dari rumah juga berdampak pada kenaikan kepemirsaan televisi pada program-program anak dan series. Segmen pemirsa Anak (usia 5-9 tahun) meningkat signifikan dari rata-rata rating 12 persen menjadi 15.8 persen di tanggal 18 Maret 2020. Bahkan di Jakarta sendiri, kepemirsaan di segmen ini mencapai rating tertinggi yaitu 16,2 persen.
Penyebaran Covid-19 pada akhirnya menyebabkan masyarakat cukup intens memperhatikan isu kesehatan dan kebersihan. Laporan Nielsen Advertising Intelligence (Ad Intel) memperlihatkan frekuensi iklan di televisi meningkat secara signifikan untuk beberapa produk yaitu produk pencegah penyakit seperti vitamin dan suplemen, dan penyembuh penyakit seperti obat batuk sepanjang Maret 2020.
“Sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19, isu kesehatan menjadi perhatian bagi masyarakat. Ini mendorong para pelaku industri khususnya terkait vitamin dan obat-obatan menangkap peluang untuk meningkatkan penjualan produk mereka, dengan cara menambah spot dan anggaran beriklan baik di media elektronik seperti televisi maupun media digital.” ujar Executive Director Media Nielsen (Indonesia) Hellen Katherina dalam keterangan resminya, dikutip iNews.id, Kamis (2/4/2020).
Saat awal Maret 2020, kategori Vitamin tercatat menayangkan 300 spot iklan per hari. Adapun di tanggal 18 Maret 2020 iklan kategori produk ini tayang 601 spot per hari dengan total belanja iklan mencapai Rp15,3 miliar per hari.
Sama halnya dengan kategori obat batuk yang pada awal Maret lalu menayangkan kurang dari 50 spot iklan. Wabah Covid-19 menyebabkan spot iklan kategori obat batuk meningkat menjadi 180 spot dengan total belanja iklan Rp5,6 miliar per hari.
Terakhir, produsen di kategori produk vitamin dan suplemen juga memutuskan untuk meningkatkan belanja iklan di media digital. Pantauan Nielsen terhadap Top 200 situs lokal menunjukkan kedua kategori tersebut telah mengucurkan total belanja iklan lebih dari Rp20 miliar pada minggu kedua bulan Maret 2020. Angka tersebut naik signifikan dibanding minggu kedua bulan Februari yang hanya Rp6 miliar.