JAKARTA, iNews.id - International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya mencapai 2,9 persen di tahun ini. Hal itu, terutama dipengaruhi risiko stabilitas keuangan yang meningkat.
Kepala IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat disinyalir terjadi karena beberapa hal, yakni kondisi pasca pandemi, perang antara Rusia dan Ukraina dan adanya kebijakan pengetatan moneter.
“Kami menyerukan kepada negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan yang berkelanjutan, walaupun akhir-akhir ini tindakan yang dilakukan oleh negara maju berhasil dalam menahan gejolak, kita harus tetap waspada,” ujar Kepala International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, seperti dilansir Reuters (26/3/2023).
Dalam China Development Forum, Georgieva mengatakan prospek ekonomi akan jauh lebih baik untuk 2024, namun pertumbuhan global akan tetap jauh di bawah rata-rata historisnya sebesar 3,8 persen dan prospek keseluruhan tetap lemah.
Kewaspadaan tersebut harus dimiliki oleh negara-negara yang memiliki kerentanan yang tinggi dari dampak perlambatan ekonomi global dan krisis yang akhir-akhir ini terjadi pada lembaga perbankan. Negara tersebut adalah negara-negara dengan penghasilan rendah namun dengan utang yang tinggi.