JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengaku tidak mudah untuk mendorong perusahaan rintisan (startup) yang sudah unicorn untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan untuk menawarkan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) tergantung pada pemodal.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, pemerintah telah berupaya mengajak startup unicorn untuk listing di BEI. Namun, perusahaan tersebut masih ragu lantaran mereka terus mendapat kucuran dana dari pemodal meski tidak menjadi perusahaan Tbk.
"Saya bicara kepada mereka tapi kan yang memiliki unicorn sekarang venture capital. Itu juga mereka melihatnya uang saya masuk seberapa kalau delisted kan mereka bisa exit dan mereka harus mendapatkan keuntungan. Jadi ekspektasi mereka pasti besar," ucap Rudiantara di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Startup mendapat predikat unicorn saat valuasi perusahaan menyentuh 1 miliar dolar AS. Saat ini ada empat perusahaan di Indonesia yang menyandang predikat unicorn, yaitu Grab, Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak. Traveloka dikabarkan akan menjadi unicorn kelima dalam waktu dekat apabila sukses memperoleh pendanaan baru.
Namun, dia berharap sebagian perusahaan tersebut bisa IPO sebelum menyentuh level decacorn dengan valuasi 10 miliar dolar AS. Saat ini, baru Grab yang sudah menyandang gelar tersebut.