"Di samping itu, perseroan turut menjalankan langkah strategis dari aspek pengelolaan biaya melalui upaya negosiasi biaya sewa pesawat, restrukturisasi hutang, hingga implementasi efisiensi di seluruh lini operasional guna menyelaraskan tren supply dan demand di masa pandemi ini," kata dia.
Berdasarkan laporan keuangan (unaudited) semester I 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar 917,28 juta dolar AS atau turun sebesar 58,18 persen year on year (yoy) dari periode sebelumnya sebesar 2,19 miliar dolar AS.
Capaian pendapatan usaha ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan penerbangan tidak berjadwal sebesar 392,48 persen menjadi 21,54 juta dolar AS dari periode sebelumnya sebesar 4,37 juta dolar AS.
Pendapatan penerbangan berjadwal tercatat sebesar 750,25 juta dolar AS. Sementara itu, Perseroan membukukan pendapatan lainnya sebesar 145,47 juta dolar AS. Sementara itu, beban usaha perseroan berkurang menjadi 1,64 miliar dolar AS dibandingkan sebelumnya 2,10 miliar dolar AS.