JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024) ditutup melemah 70 poin atau 0,45 persen ke level Rp15.525. Sebelumnya, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.521 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat dipengaruhi pelaku pasar yang mengurangi taruhan untuk pelonggaran kebijakan agresif oleh Federal Reserve dengan fokus sekarang beralih ke laporan pekerjaan AS yang penting di akhir minggu ini.
"Kenaikan imbal hasil Treasury jangka panjang ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus setelah ukuran inflasi AS yang diawasi ketat tetap stabil, mengurangi keharusan bagi Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada 18 September," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (2/9/2024).
Ia pun memprediksi mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya bergerak fluktuatif. Namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.510 - Rp15.590 per dolar AS.
Ia menilai pedagang saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 bp bulan ini sebesar 33 persen, dibandingkan dengan kemungkinan pemangkasan seperempat poin sebesar 67 persen. Seminggu sebelumnya, ekspektasi untuk pemangkasan yang lebih besar adalah 36 persen.
"Libur umum di AS pada hari Senin berpotensi memperlambat awal minggu bagi dolar, kata para analis, tetapi pada hari-hari lainnya akan ada aliran data ekonomi makro yang stabil yang berpuncak pada data penggajian nonpertanian pada hari Jumat," katanya.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penambahan 165.000 pekerjaan pada bulan Agustus, meningkat dari peningkatan 114.000 pada bulan sebelumnya, dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,2 persen.