NEW YORK, iNews.id - Harga saham Meta Platforms ditutup menguat hampir 2 persen pada perdagangan akhir pekan menyentuh 383,45 dolar AS sekaligus mencetak rekor baru. Harga saham perusahaan induk Facebook ini telah pulih sepenuhnya dari tahun buruknya di 2022.
Mengutip CNBC International, reli tersebut merupakan indikasi bahwa investor terus merasa puas dengan dampak terkini dari inisiatif pemotongan biaya besar-besaran yang dilakukan CEO Mark Zuckerberg pada 2023 yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 20.000 karyawan.
Zuckerberg menyebut tahun 2023 sebagai tahun efisiensi menyusul bencana pada tahun 2022, ketika sahamnya anjlok 64 persen ke level terendah sejak tahun 2016.
Harga saham tertinggi Meta sebelumnya terjadi pada September 2021 di level 382,18 dolar AS, tepat di sekitar puncak pasar bullish teknologi. Namun, kapitalisasi pasar Meta masih di bawah rekornya karena perusahaan telah membeli kembali saham senilai puluhan miliar dolar, sehingga mengurangi jumlah saham yang beredar.
Pada September 2021, nilai kapitalisasi pasar Meta mendekati 1,1 triliun dolar AS. Namun, saat ini ini jumlahnya di bawah 1 triliun dolar AS.
Investor semakin optimis terhadap posisi perusahaan di pasar kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang sedang booming. Awal pekan ini, Zuckerberg mengindikasikan bahwa Meta akan memiliki 350.000 kartu grafis Nvidia H100 pada akhir tahun bersamaan dengan hampir 600.000 komputasi setara H100.
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Meta menggelontorkan miliaran dolar untuk membantu mendukung ambisi AI-nya.