JAKARTA, iNews.id - OpenAI berambisi menciptakan artificial general intelligence (AGI). Pemimpin upaya Google AI Demis Hassabis memiliki tujuan yang sama.
Kini, CEO Meta Mark Zuckerberg ikut serta. Meski dia tidak memiliki batas waktu kapan AGI akan tercapai atau bahkan definisi pastinya, dia ingin membangunnya.
Pada saat yang sama, Zuckerberg melakukan perubahan dengan memindahkan grup riset AI Meta, FAIR ke bagian perusahaan yang sama dengan tim yang membangun produk AI generatif di seluruh aplikasi Meta. Ini agar terobosan AI Meta dapat menjangkau miliaran penggunanya secara lebih langsung.
“Kami sampai pada pandangan untuk membangun produk yang ingin dibangun, kami perlu membangun kecerdasan umum. Saya rasa hal ini penting untuk disampaikan karena banyak peneliti terbaik yang ingin menangani masalah yang lebih ambisius,” kata Zuckerberg kepada The Verge.
Pertarungan untuk mendapatkan talenta AI tidak pernah sesengit ini. Setiap perusahaan bersaing mendapatkan sejumlah kecil peneliti dan engineer.
Mereka memiliki keahlian yang dibutuhkan dapat memperoleh paket kompensasi hingga lebih dari 1 juta dolar AS per tahun. CEO Meta Mark Zuckerberg secara rutin ditarik untuk mencoba memenangkan rekrutmen penting atau mencegah peneliti membelot ke pesaing.
“Kami terbiasa dengan perang bakat yang cukup intens. Tetapi ada dinamika yang berbeda di sini, di mana banyak perusahaan mempunyai profil yang sama, [dan] banyak VC dan orang-orang yang mengeluarkan uang untuk proyek yang berbeda, sehingga memudahkan orang untuk memulai hal yang berbeda secara eksternal," ujarnya.