Dia menjelaskan, potensi Indonesia sebagai pasar produk Muslim perlu dibarengi dengan peningkatan kinerja ekspor Indonesia ke luar negeri, khususnya ke negara-negara OKI. Merujuk data Organization of Islamic Cooperation (OIC) Economic Outlook 2020, Indonesia sudah berada di posisi kelima dengan proposisi 9,3 persen, di bawah Arab Saudi sebesar 14,5 persen, Malaysia 13,3 persen, Uni Emirat Arab 12,3 persen, dan Turki 10,1 persen.
"Jika dibandingkan secara global, ekspor produk halal Indonesia saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar produk halal dunia," kata Wapres Ma’ruf.
Untuk meningkatkan kontribusi tersebut, Wapres menilai perlu dilakukan berbagai upaya. Salah satunya melalui penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional untuk mendorong promosi dan publikasi produk Muslim Indonesia.
"Saat ini kita sudah mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan semakin dikenal di mata dunia," ujarnya.