JAKARTA, iNews.id - Di tengah pandemi Covid-19, ekspor sarang burung walet masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sepanjang 2020, ekspor sarang burung walet mencapai 1.155 ton dengan nilai Rp28,9 triliun
Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI), Boedi Mranata mengatakan, ekspor sarang burung walet berpotensi naik tajam asalkan didukung dengan regulasi yang baik. Saat ini, China merupakan importir terbesar sarang burung walet Indonesia.
Di China, kata Boedi, ekspor sarang burung walet mencapai 262 ton. Setiap kilogram dihargai sebesar Rp25 juta. Sementara jika diekspor ke negara lain hanya dihargai Rp600.000 karena tidak melalui eksportir terdaftar.
"Ekspor ke China paling jelas regulasinya dibanding negara lain. Ini kalau digali dengan aturan-aturan yang jelas, kemungkinan harga sarang burung walet bisa meledak dan devisa kita bisa naik," ujarnya, Kamis (21/1/2021).
Boedi menjelaskan sejak dulu sarang burung walet Indonesia sudah menjadi incaran negara-negara lain, khususnya China. Dengan keterbukaan pasar global seperti sekarang, sarang burung walet berpotensi menjadi sebagai andalan bagi devisa.