Adapun komoditas cabai, lanjut Lutfi, harganya terpantau sudah naik 15 persen akibat musim hujan. Meski begitu, Lutfhi memastikan bahwa stok cabai masih aman hingga 1,5 bulan ke depan.
"Cabai ini masalahnya dari siklus cuaca, yang biasanya kering dan basah mempengaruhi dari harga cabai," katanya.
Terkait harga minyak goreng, Lutfi menyebut hal tersebut disebabkan kenaikan harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional. Selain minyak goreng, kata Luthfi, kenaikan harga akibat kondisi global juga terjadi pada komoditas kedelai.
"Minyak goreng ini sekarang ini sudah mencapai level Rp16.000 hingga Rp17.000 untuk kemasan sederhana karena harga CPO," ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan mengatakan, kenaikan harga minyak goreng paling tinggi dialami minyak goreng curah mengingat masa pakainya sangat pendek jika dibandingkan minyak goreng kemasan yang bisa tahan hingga 1 tahun.
"Umur minyak goreng curah ini sangat pendek dan bergantung pada harga CPO internasional, jadi berpengaruh pada harga (eceran)," jelasnya.