Sigit mengatakan, persaingan ketat membuat BUMN ini menurunkan harga jual produknya. Selain itu, nilai penjualan di Jatim juga turun 4,5 persen menjadi 2,27 juta ton meski masih menguasai pangsa pasar sebesar 66,2 persen.
Sebelumnya, Semen Indonesia sudah masuk ke pasar daring pada akhir April lalu lewat marketplace BLANJA.com. Direktur Marketing dan Supply Chain Indonesia Semen Indonesia, Ahyanizzaman mengatakan, bisnis semen saat ini sudah berubah total.
“Dulu kita naruh semen di jalan, pasti dibeli orang. Sejak 2012, sudah banyak perubahan di bisnis semen. Kita ingin lakukan perubahan di saluran distribusi dengan memanfaatkan digitalisasi tanpa mengganggu pemain tradisional,” katanya.
Lewat BLANJA.com, Semen Indonesia membuka toko digital meski sejauh ini belum terlalu terlihat hasilnya dalam penjualan.