"Karena kalau kita lihat jepang kenapa turun tiga peringkat itu karena pelemahan mata uang, dan juga karena penurunan produktivitas. Malaysia turun sampai 7 peringkat juga karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik. Artinya apa stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas penting," ucap dia.
Jokowi menjelaskan kenaikan utama daya saing Indonesia karena pemerintahan, dunia usaha dan ekonomi serta undang-undang cipta kerja. Dunia bisnis di Indonesia, juga semakin kompetitif baik karena ketenagakerjaan dan produktivitas.
"Tapi juga di sisi efisiensi bisnis kita melihat ketersediaan ketenagakerjaan dengan jumlah dan skala yang memadai ini menyebabkan kita di level kedua. Serta efektivitas manajemen perusahaan ini urusan dunia usaha, juga masyarakat memberikan dukungan lewat perilaku dan budaya masyarakat dalam daya saing tersebut," ucap dia.
Meski begitu, ia menilai dunia sekarang berada pada ketidakpastian yang tinggi di tengah ekonomi dunia yang semakin sulit dan tidak menentu. Serta eskalasi geopolitik juga meningkat utamanya di Timur Tengah.
"Kemudian kalau kita lihat inflasi dunia terus meninggi depresiasi nilai tukar kalau kita melihat terus menekan ekonomi semua negara," kata Jokowi.