"Sedangkan, wisman yang masuk melalui pintu bandara, yang terbesar itu berasal dari Bandara Soetta di mana secara month to month mengalami peningkatan cukup tinggi yakni sebesar 281,05 persen," kata Margo Yuwono, dalam konferensi pers melalui video virtual, Senin (1/11/2021).
Berikutnya, jika dirinci menurut asal kebangsaan, total jumlah wisman tertinggi masih beras dari Timor Leste yaitu sebesar 57,7 persen. Kemudian diikuti dari Malaysia sebesar 31,5 persen, dari Tiongkok sebesar 1,8 persen, dan negara-negara lainnya kalau dikumpulkan mencapai 9,1 persen.
"Jadi dari 126.500 wisman itu dominan dari Timur Leste, Malaysia, dan Tiongkok," ujar Margo Yuwono.
Dia menjelaskan, pada September 2021 kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai sebanyak 126,5 ribu kunjungan. Capain ini mengalami peningkatan 1,41 persen jika dibandingkan dengan capaian di bulan Agustus 2021. Jika dibandingkan dengan bulan September 2020, tercatat terjadi penurunan 15,08 persen.
Menurut Margo Yuwono, masih minimnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia masih tak lepas dari perkembangan pandemi Covid-19 yang membuat setiap negara membuat pembatasan perjalanan.
“Dengan adanya pembatasan kunjungan ke satu negara, termasuk ke Indonesia ini membuat kunjungan wisman masih datar selama tahun 2021. Bahkan dimulai sejak April 2020 hingga sekarang,” ujar Margo.
Margo mengakui, jika pertumbuhan jumlah wisman yang flat itu sudah dimulai sejak April 2020, dan sudah flat sampai dengan kondisi sekarang. Tentu saja ini juga akan Berpengaruh kepada berbagai indikator penting terkait PDB dan seterusnya, karena kegiatan pariwisata ini berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia