"Sudah ada kesepakatan mengenai nilai dan akan dibayarkan dua kali pembayaran. Ini kan sistemnya PI kalau di minyak sistemnya PI jadi 35 persen yang saat ini Shell akan keluar, jadi PI bagian kita ini sudah akan pasti kita lakukan dengan Pertamina," ucapnya.
Pahala juga belum mengonfirmasi perihal 35 persen hak partisipasi yang akan dibagi menjadi dua, di mana 20 persen untuk Pertamina dan 15 persen dialihkan ke Petronas.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan telah ada besaran porsi antara Pertamina dengan Petronas apabila keduanya sepakat mengambil hak partisipasi 35 persen Blok Masela.
"Kalau tidak salah sih rencananya mungkin ini tergantung terakhirnya ya keputusan mereka, kalau tidak salah 20 persen Pertamina dan 15 persen Petronas. Pertamina harus lebih banyak," ujar Dwi, ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM.
Kendati demikian, Dwi mengaku belum bisa memastikan apakah porsi tersebut akan disetujui atau justru sebaliknya. Blok Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang hak partisipasinya dipegang oleh Inpex dan Shell. Namun Shell kemudian menyatakan keinginan untuk melepas hak partisipasinya di Lapangan Abadi, sehingga harus dicari penggantinya.
Diperkirakan Blok Masela memiliki potensi cadangan gas yang sangat besar, yakni mencapai 10,73 TCF. Blok Masela diharapkan mampu memproduksi 9.5 juta ton LNG per tahun.