Sisa dana IPO sebesar 10,6 persen akan digunakan oleh PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk modal kerja dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal. Saham dan waran NSS bernominal Rp50 per saham itu akan dicatatkan di BEI pada 10 Maret 2023.
“Kami berharap, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO pada 28 Februari 2023,” kata Teguh.
Dia mengungkapkan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO NSS, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Teguh meyakini, bisnis CPO masih memiliki potensi besar di Indonesia. Per September 2022, penjualan NSS mencapai Rp864,31 miliar. Pencapaian ini naik 13,2 persen dibandingkan penjualan NSS sebesar RpRp763,38 miliar per September 2021.