JAKARTA, iNews.id - Siapa Iskandar, pemilik Indonesia Airlines? Iskandar adalah seorang pengusaha asal Aceh yang kini menjabat sebagai CEO dan Ketua Eksekutif Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan yang berbasis di Singapura.
Lahir pada 7 April 1983 di Bireuen, Aceh, Iskandar memiliki latar belakang pendidikan dari Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh. Kariernya dimulai di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias setelah bencana tsunami, sebelum ia beralih ke sektor perbankan dan energi.
Dengan visi yang kuat, Iskandar mendirikan Indonesia Airlines sebagai bagian dari upayanya untuk menghadirkan layanan penerbangan premium yang menggabungkan kemewahan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial, siap bersaing di industri aviasi Indonesia.
Penasaran siapa Iskandar, pemilik Indonesia Airlines? Yuk simak profil lengkapnya.
Iskandar adalah pendiri sekaligus CEO dan Ketua Eksekutif Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan, pertanian, dan aviasi. Meskipun berkantor pusat di luar negeri, Iskandar tetap bangga dengan akar keindonesiaannya.
Ia lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Dengan latar belakang pendidikan dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, ia membawa visi besar untuk mengembangkan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Setelah menyelesaikan pendidikan di USK, Iskandar memulai kariernya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Pada tahun 2006 hingga 2009, ia bergabung dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), di mana ia belajar banyak tentang sektor energi.
Namun, ambisinya untuk terus berkembang membawanya ke dunia perbankan dan asuransi, yang kemudian membuka jalan baginya untuk terjun ke dunia bisnis.
Pengalaman Iskandar di sektor perbankan mempertemukannya dengan berbagai ahli di bidang kelistrikan. Pada tahun 2015, ia memutuskan untuk memulai proyek energi terbarukan di Indonesia dengan menggandeng investor internasional.
Meski sempat menghadapi kegagalan pada tahap awal, ia tidak menyerah. Pandemi Covid-19 justru menjadi momentum baginya untuk bangkit kembali dan mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd. bersama rekan bisnis dari Singapura.