Sebelum bergabung dengan Vitol, Taylor memulai kariernya di Royal Dutch Shell pada 1978. Dia bergabung dengan Vitol pada 1985 dan mengembangkan bisnis perdagangan minyak mentah.
Setelah itu, dia sukses membawa Vitol Group dari semula hanya pedagang bahan bakar kecil menjadi perusahaan perdagangan minyak independen terbesar di dunia. Saat itu, Vitol Group sukses menghasilkan lebih dari 7 juta barel minyak mentah dan produk minyak dalam sehari.
Taylor mundur dari jabatannya pada 2018 karena masalah penyakit yang dideritanya. Kemudian, Russell Hardy diangkat menggantikannya. Dan pada 9 Juni 2020 lalu, Taylor meninggal dunia di usia 64 tahun setelah berjuang melawan kanker dan komplikasinya.
Semaasa kepemimpinan Taylor, Vitol Group juga mengembangkan jaringan SPBU di Belanda, Singapura, Inggris, Australia, dan Afrika. Melalui anak ushanya, Vitol memiliki sekitar 6.800 titik ritel dan 40 kantor perwakilan.
Di Indonesia, SPBU Vivo menyalurkan BBM non subsidi dan hanya menjual BBM jenis umum. Ada tiga jenis BBM yang dijual SPBU Vivo antara lain Revvo 89, Revvo 92 dan Revvo 95.
Itulah siapa pemilik SPBU Vivo. Semoga mengobati rasa penasaran kamu.