Sosok CEO Shou Zi Chew yang Disorot usai TikTok Dituding Jadi Agen China

Dinar Fitra Maghiszha
Sosok CEO Shou Zi Chew yang disorot usai TikTok dituding jadi agen China. Foto: Twitter Shou Zi Chew

WASHINGTON, iNews.id - CEO TikTok Shou Zi Chew menjadi sorotan karena tengah berjuang menyelamatkan aplikasi China tersebut dari larangan Amerika Serikat (AS). Itu terjadi di tengah kecurigaan global bahwa TikTok dituding menjadi mata-mata atau agen pemerintah China. 

Aplikasi jejaring sosial dan platform video tersebut sebelumnya sempat disorot perihal keamanan data. Pemerintah Joe Biden curiga entitas korporasi China itu digunakan sebagai alat spionase dan pengaruh politik.

Melawan tuduhan itu, mengutip BBC, CEO berusia 40 tahun ini akan bersaksi di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS mengenai keamanan data dan praktik privasi aplikasi serta dugaan hubungannya dengan pemerintah China pada Kamis (23/3/2023) waktu setempat. Sementara informasi mengenai cara dia mengoperasikan perusahaan atau seberapa besar kekuasaan yang dimiliki di perusahaan sangat minim. 

Sosok CEO TikTok Shou Zi Chew

New York Times pada September 2022 lalu melaporkan, dengan mengutip mantan CEO TikTok dan ByteDance bahwa kemampuan Chew untuk membuat keputusan terbatas karena pendiri ByteDance Zhang Yiming memegang kendali di perusahaan. Namun TikTok kini menempatkan Chew di depan dan di tengah publik saat hubungan TikTok dan pemerintah China di bawah pengawasan ketat. 

Dalam surat kepada anggota parlemen pada Juni 2022 lalu, Chew menekankan bahwa TikTok beroperasi secara mandiri dari perusahaan induk ByteDance. 

Adapun Chew lahir dan besar di Singapura. Dia sekolah di sekolah elit berbahasa Mandarin dan fasih berbahasa Inggris dan Mandarin. Chew adalah perwira angkatan bersenjata Singapura saat menjalani wajib militer. 

Dia mendapatkan gelar sarjana di bidang ekonomi dari University College London dan MBA dari Harvard Business School. Dia juga pernah magang di raksasa media sosial, Facebook. 

Menurut laporan media, Chew bekerja selama lima tahun di perusahaan investasi SDT, dia mana dia memimpin tim yang menjadi investor awal ByteDance pada 2013. Dia juga pernah bekerja sebagai bankir investasi di Goldman Sachs selama dua tahun.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Internasional
5 hari lalu

Australia Larang Medsos untuk Remaja Bulan Depan, Platform Bisa Didenda Rp544 Miliar

Internasional
5 hari lalu

Australia Bakal Jadi Negara Pertama di Dunia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Health
14 hari lalu

Heboh Wanita Keracunan Jamur Enoki, Ini Faktanya!

Internet
1 bulan lalu

Komdigi Cabut Pembekuan Sementara TDPSE TikTok

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal